Kasih yang Tidak Pernah Gagal

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

1 Korintus 13:8

Malam itu, Dimas duduk termenung di balkon rumahnya setelah bertengkar dengan sahabat karibnya. Ia merasa kecewa dan terluka, padahal mereka sudah bersahabat sejak kecil. Dalam hatinya bergumul pertanyaan, mengapa kasih yang seharusnya menguatkan justru terasa menyakitkan. Saat itu, ibunya datang membawa secangkir teh hangat dan berkata lembut, “Nak, kasih sejati tidak berhenti ketika orang lain mengecewakanmu. Kasih sejati tetap bertahan, karena kasih itu bukan perasaan, tetapi keputusan untuk tetap mengasihi seperti Kristus mengasihi.” Kata-kata itu menembus hatinya dan mengingatkannya pada kasih Tuhan yang tidak pernah menyerah terhadap manusia, meski manusia sering mengecewakan-Nya.

Kasih sejati tidak bergantung pada bagaimana orang lain memperlakukan kita, tetapi pada sumber kasih itu sendiri, yaitu Tuhan. Dunia sering mengukur kasih dari apa yang kita terima, namun kasih Allah mengalir dari apa yang kita berikan tanpa syarat. 1 Korintus 13:8 menegaskan bahwa kasih tidak akan berakhir, karena kasih berasal dari Allah yang kekal. Ketika nubuat, pengetahuan, dan bahasa roh semua berakhir, kasih tetap menjadi yang utama. Dalam kasih, kita belajar untuk memaafkan, memberi kesempatan, dan tetap hadir bahkan ketika keadaan sulit.

Di dunia yang penuh ego dan kepentingan diri, kasih sejati menjadi sinar yang menerangi hati yang gelap. Saat kita memilih untuk tetap mengasihi meski disakiti, kita sedang mencerminkan Kristus yang tetap mengasihi dunia sekalipun Ia disalibkan oleh orang-orang yang Ia kasihi. Kasih tidak selalu mudah, tetapi di sanalah letak kekuatannya: kasih sejati bertahan bukan karena keadaan, melainkan karena keputusan untuk setia.

Apakah kasihmu kepada orang lain hanya berlaku ketika semuanya berjalan baik? Apakah kamu mau belajar mengasihi seperti Kristus, yang tetap setia meski disakiti? Saat kamu sulit mengasihi, mintalah Tuhan mengisi hatimu dengan kasih-Nya yang sempurna.

Hari ini, mulailah dengan langkah kecil. Maafkan seseorang yang pernah menyakitimu, ucapkan kata baik kepada orang yang sulit kamu sukai, atau doakan seseorang yang mungkin tidak mendoakanmu. Kasih sejati tidak diukur dari besarnya tindakan, tetapi dari ketulusan hati yang mau mencerminkan kasih Kristus.

Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Kolose 3:14

Tuhan, terima kasih karena Engkau lebih dulu mengasihi aku. Ajarku untuk mencintai tanpa pamrih, untuk mengampuni tanpa batas, dan untuk setia mengasihi seperti Engkau mengasihiku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Tentang penulis

Chat Kristen
Komunitas yang Hidup dan Bertumbuh dalam Kasih Kristus.

Posting Komentar